Sensasi Bersepeda Motor di Jalanan Mulus Sabang



Mencari variasi kegiatan selain memancing ikan, snorkeling atau menyelam di Sabang? Cobalah mengorek lebih jauh tempat indah ini dengan bersepeda bermotor. Menelusuri tiap jengkal jalannya yang mulus sepanjang sekitar 70 km adalah kenikmatan tersendiri sekaligus pengalaman yang tidak terlupakan. Alam Sabang juga menyuguhkan sajian flora dan fauna dengan takaran cukup namun memikat. 


Saat menunggang sepeda motor berkecepatanlah sekitar 30-60 km per jam, biarkan wajah Anda disentuh segar udaranya dan mata dipertontonkan gundukan pemandangan hutan tropis serta lautan biru yang indah. Inilah suasana dimana sepenuhnya keindahan, kesederhanaan, dan kealamiahan Sabang menjadi milik Anda. Sepulangnya ke rumah, atraksi ini akan menjadi oleh-oleh yang menggiurkan pendengar Anda.


Sabang di Pulau Weh memiliki jalanan mulus dengan nuansa hijau lanskap yang begitu menawan seperti juga keramahan masyarakatnya yang dengan ikhlas akan membantu Anda apabila kehabisan bensin di tengah jalan. Jalanan yang cantik dan bersih ini sangatlah rugi apabila tidak dijajal dengan berkendara sepeda motor.


Sesekali Anda dapat bermanuver di tikungannya yang sedikit tajam namun berpandukan marka jalan yang sangat membantu. Ini adalah cara terbaik menikmati perpaduan keindahan yang menenangkan sekaligus menantang adrenalin.


Sabang merupakan sebutan lain dari Pulau Weh yang juga memiliki ibu kota dengan nama Sabang juga. Sabang atau sering dipanjangkan oleh masyarakatnya sebagai “Santai Banget” adalah surga dengan keheningan dibalut hangat keramahan penduduknya. Bahkan suara anjing pemilik rumah di pinggir jalan pun jarang menggonggong orang asing. Inilah bukti hewan pun turut bersantai di pulau ini.


Di berbagai penjuru kota Sabang terpampang tulisan “Damai Itu Indah” yang diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kriminalitas di pulau ini pun sangat rendah. Tidak heran apabila masyarakat setempat biasa berkendaraan tanpa khawatir kendaraannya hilang dimana kunci biasa ditinggalkan tergantung di motornya.




Kebijakan pemerintah Sabang yang tidak membolehkan beberapa jenis kendaraan bebas bea (mobil mewah) untuk keluar Sabang membuat jalanan lowong dan terlihat apik. Teratur, bersih dan nyaman mewarnai jalanannya. Di Sabang-lah Anda akan dapati sebuah kota tanpa lampu lalu lintas.


Memang pulau ini tidak besar tetapi tidak juga terlalu kecil. Empat atau lima jam harus Anda sisihkan dalam sehari untuk menjelajahinya. Beristirahatlah di kedai kopi pinggir jalan lalu nikmati segelas kopi aceh yang khas. Menikmati minuman ini sempurna dengan tampilnya layar lebar alami berupa pemandangan lautan Selat Malaka dan Pulau Rondo sebagai pulau terdepan di Indonesia.


Di kota Sabang, Anda akan merasakan kota kecil penuh kehangatan dan suasana bersejarah mewarnai. Dahulu, kapal-kapal perang Belanda dan Jepang berlabuh di Pelabuhan Alam Sabang. Pelabuhan tersebut memiliki kedalaman lebih daripada Singapura atau pun Batam.


Jangan heran pula apabila di beberapa tempat di Sabang dan sekitarnya, Anda akan menjumpai beberapa bunker Jepang yang tengah ditata kembali oleh Sabang Heritage Society dan pemda setempat.




Dari atas bukit di Kota Sabang, pemandangan tak terbandingkan akan Anda jumpai. Di sinilah Anda patut bersyukur bahwa bisa memijakkan kaki di kota terbarat di Indonesia.


Di Sabang Hill nampak jelas pulau-pulau kecil yang mengitarinya. Pulau Rondo terlihat di kejauhan menandai batas wilayah kedaulatan Indonesia. Menaiki Sabang Hill dapat dengan mudah dilakukan dengan motor yang baik kondisinya atau pun dengan kendaraan roda empat.


Saat berada di Kota Sabang, sisihkan sedikit waktu untuk menyapa warga dengan duduk di tepi jalan atau di kedai kopi. Tradisi ini biasa dilakukan warga setempat. Waktu antara pukul 12 siang hingga 5 petang memang sedikit lengang karena toko-toko tutup untuk beristirahat. Selepas itu, mereka akan tumpah di jalan dan tempat umum untuk berinteraksi antarwarga kota.


Menyewa Motor


Untuk menyewa sepeda motor Anda dapat memilih di Pantai Gapang atau di Pantai Iboih. Kedua tempat tersebut dijadikan peraduan para backpacker mancanegara dan Nusantara. Biaya sewanya sekitar Rp100.000,- per hari (bisa lebih murah bila Anda mahir menawar). Anda akan diminta persyaratan administrasi dan helm untuk kenyamanan berkendara meski hampir tak pernah ada razia dan aksi kebut-kebutan, keamanan lebih baik tetap diutamakan.




Nah, sebagai informasi sepeda motor di Sabang oleh masyarakatnya dinamai kreta, jadi sebutkan nama tersebut saat Anda menyewanya di sana. Kenakan kacamata hitam Anda maka menunggang sepeda motor pun begitu tak tertahankan rasanya. 


Memilih mengendarai sepeda motor skuter-matik dapat memberi Anda kenyamanan menaklukan jalanan mulus Sabang yang berkelok naik turun. Motor skuter-matik tak membuat Anda mengoper gerigi saat berkendara, suaranya pun halus seperti blender jus buah-buahan sehingga motor ini dihargai masyarakat Sabang yang tidak begitu suka suara gaduh dari cerobong emisi kendaraan.


Isilah sepeda motor sewaan tersebut dengan bahan bakar yang cukup untuk mengantarkan Anda ke berbagai tujuan dan kembali lagi ke tempat sewanya. Jangan sampai kehabisan bahan bakar karena di pulau ini hanya ada dua SPBU yang letaknya hampir puluhan kilometer melewati hutan tropis. Namun demikian, disetiap kios yang Anda lewati di tepian jalan, bahan bakar eceran dijual dengan harga Rp6.000,- hingga Rp7.500,- per liter. Kalaupun Anda kehabisan bensin maka mintalah tolong pada penduduk setempat yang sedang lewat untuk mengantar Anda membelinya di tempat terdekat. Masyarakat Sabang terkenal jujur dan penolong.


Menelusuri Sekitaran Iboih dan Balohan





Jalanan di Sabang menghubungkan hampir seluruh bagian terindah di pulau ini. Dari Iboih yang termahsyur, perjalanan bisa Anda arahkan ke tepian titik terbarat Indonesia, yaitu Monumen Kilometer Nol.


Jalanan tersebut merangkai di antara hutan-hutan tropis yang hijau. Saat Anda mengendarai sepeda motor di sini maka akan memberikan sensasi yang dibumbui tarikan adrenalin saat membesut gas di jalan yang sepi, meliuk-liuk, dan sempit.


Di kawasan Monumen Kilometer Nol, monyet berlarian di atas permukaan jalan. Mereka bermain di tepi hutan di atas batu karang yang menukik curam ke laut lepas. Tak hanya monyet, seekor babi rusa sudah menjadi "Tuan rumah" di kawasan ini. Masyarakat setempat memanggilnya "Bro". Babi rusa ini begitu jinak dan kerap mengharapkan kemurahan hati dari pengunjung yang datang agar melemparkan makanan.


Sangat disarankan untuk tidak mencoba masuk ke jalan-jalan kecil ke dalam hutan dengan kendaraan sewa Anda, karena pada hakekatnya pulau ini merupakan pulau terdepan dan menjadi perhatian militer untuk menjaganya dari ancaman pihak luar. Tidak heran apabila penjagaan di pulau ini melibatkan tentara dan polisi bersenjata.


Dari arah Monumen Kilometer Nol ke Iboih akan melewati tikungan tajam dan menurun. Hati-hatilah saat menukik, karena hal ini dapat menghentikan keasyikan Anda berpetualang di atas motor skuter-matik yang menyenangkan. Tetaplah berkendaraan pada kecepatan yang aman.


Saat menjumpai gerbang pantai Iboih, teruskan motor Anda hingga ujung jalan untuk menemukan surga perairan yang belumbanyak tersentuh. Di sini ada beragam atraksi menanti Anda, mulai dari memancing, snorkling, menyelam, atau sekadar bersantai di kedai kopi dan bercengkrama dengan penduduknya yang ramah.


Lihat Rambu-rambu Lalu Lintas



Setiap persimpangan jalan selalu didahului rambu-rambu penunjuk arah. Hal ini termasuk rambu-rambu dari Iboih ke Gapang, dua buah pantai terbaik yang dipisahkan jarak sekitar 5 kilometer saja.Ke Gapang hanya perlu menelusuri jalan lurus dan mengikuti petunjuk jalan. Memang tak jelas sekali kapan harus belok ke Pantai Gapang, sampai Anda melihat taman segitiga di sebelah kiri Anda dengan tulisan Gapang Beach Resort. Anda bisa lewat jalur resort, atau pun ke jalan di depannya sekitar 50 meter ke arah kiri yang akan membawa Anda ke tepi pantai Gapang yang menghipnotis.




Saat meneruskan perjalanan ke Sabang, jalan di tepi hutan dan pantai akan menjadi hiburan selama kurang lebih 25 menit di atas motor yang meliuk-liuk menyusuri jalanan.Perhatikan kondisi motor Anda. Pastikan tak ada masalah saat mengemudikannya, karena dalam perjalanan ke Sabang dari Gapang, Anda akan melewati tanjakan dan turunan yang panjang dan cukup menantang. Hal ini terutama harus menjadi perhatian Anda saat mencoba rem kendaraan.


Bila Anda tergoda untuk melihat pemandangan yang sering kali mengintip Anda dari celah pohon-pohon tropis yang besar, berhentilah sejenak lalu parkirkan motor Anda di tepi jalan yang aman. Di tikungan tajam yang menurun, pemandangan dapat dilihat dalam porsi terbaik. Telah banyak wisatawan asing yang juga bersewakan sepeda motor turut turun sejenak dan mengabadikan panoramanya.


Hati-hatilah bila Anda terlalu dekat ke tepi tebing, karena tidak ada jalur naik bila seseorang jatuh ke dalamnya. Tebing ini pun tak berpagar, jadi jangan terlalu bersemangat dan hilang kendali saat berdiri di tepinya.


Di sini Monyet pun terkadang merasa berhak mendapatkan penghargaan berupa sedikit makanan. Jangan melakukan kontak mata dengan mereka saat Anda bermotor ria, karena hal itu dianggapnya sebagai tantangan bagi monyet jantan yang berkuasa.


Batas Kecepatan dan Klakson





Batas kecepatan memang tidak diterapkan secara ketat tetapi secara sadar Anda tidak ingin merusak liburan dengan permasalahan kecelakaan lalu lintas atau terkait hukum karena terlalu kencang mengemudikan sepeda motor sewaan. Jadi, walau jalan di pulau ini begitu kosong dan mulus, jagalah kecepatan Anda di batas yang wajar.


Bila perlu, bunyikan klakson atau tanda peringatan suara sesekali saja untuk mengingatkan pengendara lain atas keberadaan Anda. Istilah klakson diprediksi muncul setelah zaman Kolonial Belanda. Kata "klakson" berasal dari bahasa Yunani, yaitu klazo yang berarti menjerit. Di Perancis, klakson dieja klaxon, sedangkan di Romania dan Belgia serta beberapa negara Eropa terdekatnya mengejanya dengan kata claxon.


Karena Sabang sedang berkembang dan pembangunan beberapa fasilitas umum masih berjalan maka sesekali Anda mungkin akan berada di belakang truk besar. Bisa jadi asapnya mengganggu Anda. Apabila itu memang terjadi maka lebih baik Anda berhenti dahulu atau melaju lebih lambat dari truk tersebut. Bila Anda memilih untuk menyusulnya, hati-hatilah.


Lampu depan kendaraan bermotor sudah menjadi aturan umum untuk selalu dinyalakan demi keselamatan dan penegakan hukum oleh warga yang berdisiplin. Jadi, nyalakanlah lampu depannya saat berkeliling. [indonesia.travel]


***




Related Posts:

0 Response to "Sensasi Bersepeda Motor di Jalanan Mulus Sabang"

Posting Komentar