Snowden: Rakyat AS Harus Rela Disadap NSA



Pembocor rahasia dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, menyatakan bahwa setiap rakyat AS harus rela dimata-matai badan intelijen NSA. Menurut Snowden, NSA akan mengatasnamakan tindakan kontraterorisme sebagai pembenaran tindakan spionase terhadap komunikasi setiap rakyat AS.

Dalam wawancara khusus dengan pembawa acara sekaligus komedian John Oliver dalam program televisi Last Week with John Oliver di HBO pada Ahad (5/4), Snowden menyatakan NSA memiliki informasi setiap rakyat AS bagaikan "memegang sepucuk senjata dan mengarahkannya ke kepala setiap rakyat AS".

"NSA memiliki kemampuan pengawasan terbesar yang pernah kita lihat dalam sejarah. Namun, (NSA) akan mengklaim mereka melakukan ini bukan untuk tujuan jahat," kata Snowden dalam acara tersebut, dikutip dari RT News, Senin (6/4).

"Di satu sisi, hal itu benar. Tapi masalahnya, mereka menggunakan kemampuan ini untuk membuat kita rentan terhadap mereka dan mereka berkata, 'Saya punya pistol yang mengarah ke kepala Anda. Namun, saya tak akan menarik pelatuknya. Percayalah'," kata Snowden memberikan gambaran.

Dalam wawancara tersebut, Snowden menyatakan NSA memata-matai seluruh komunikasi rakyat AS melalui email dan telepon, NSA menyisir seluruh komunikasi, tak terkecuali foto porno dalam ranah privasi.

"Gambar x-rated yang dikirim dari ponsel atau akun email pun dapat disadap oleh NSA," kata Snowden.

"Anda tidak harus mengubah perilaku Anda karena instansi pemerintah melakukan hal yang salah. Jika kita mengorbankan prinsip hidup kita hanya karena kita takut, artinya kita tidak peduli kepada prinsip tersebut," kata Snowden melanjutkan.

Program intelijen NSA yang disebut PRISM pertama kali diungkapkan oleh Snowden di media massa pada 2013. Saat itu, Snowden mengungkapkan penjelasan soal "bagaimana kemaluan Anda dapat dilihat oleh Google dengan keterlibatan Google".

Di bawah peraturan PATRIOT Act, para agen intelijen diperbolehkan untuk "mengorek soal kepada siapa Anda mengirimkan foto kemaluan Anda".

"Pertanyaannya adalah, apakah program ini berharga. Apakah kita akan menjadi lebih aman ketika kita memata-matai semua orang, termasuk UNICEF dan pengacara yang berbicara tentang harga udang dan cengkeh rokok?," kata Snowden.

Snowden merupakan mantan karyawan NSA yang telah membuka kedok NSA selama bertahun-tehun tentang aksi penyadapan terhadap sejumlah negara beserta pemimpin atau pejabat tinggi negara. Snowden membocorkan dokumen itu kepada media massa pada Juni 2013.

Oliver menggelar wawancara dengan Snowden untuk membahas tentang sejauh mana program mata-mata digital yang dilakukan National Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Pengaturan jadwal wawancara ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Hanya segelintir jurnalis AS yang melakukan perjalan ke Rusia untuk bertemu Snowden secara pribadi.

Related Posts:

0 Response to "Snowden: Rakyat AS Harus Rela Disadap NSA"

Posting Komentar