Korban Kecelakaan Maut Bireuen Bertambah Jadi 6 Orang



Jumlah korban meninggal akibat tabrakan maut bus Cenderawasih vs truk tronton di Peulimbang, Kabupaten Bireuen, Aceh, bertambah menjadi enam orang pada hari ini Senin, 6 April 2015.

Kedua korban tersebut adalah Risna Zahara, 8 tahun, warga Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, dan Mardiana Husen, 36 tahun, yang meninggal di RSU Zainal Abidin Banda Aceh, sekitar tujuh jam setelah dirujuk dari RSUD Dr Fauziah Bireuen.

Empat orang lainnya yang sudah meninggal sebelumnya adalah Krisdian Diva (3,5), asal Desa Alue Kuta/Alue Bayeu Utang, Kecamatan Jangka; Mutia Hayati (40) asal Desa Alue Kuta; Karnati (40) warga Desa Alue Kuta, Kecamatan Jangka Bireuen; dan Nuraini Sukirman (55) asal Desa Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Koordinator Instalasi Unit Gawat Darurat RSUD Dr Fauziah Bireuen Azhari mengatakan jumlah korban yang dirujuk ke RSUD Dr Fauziah sebanyak 28 orang, sementara empat orang lain ke RS Malayhati. Dari jumlah tersebut, dua orang langsung dirujuk ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh karena kondisinya parah, sementara satu orang lagi dioperasi di RS setempat. “Kondisi korban luka dan patah-patah,” ujar Azhari

Insiden ini terjadi ketika bus Cenderawasih yang mengangkut rombongan pengantin berusaha mendahului sebuah dump truk yang melaju dengan arah yang sama saat berada di jalan lurus di depan BPP Peulimbang. Namun, diduga karena asap tebal pembakaran jerami di persawahan, bus yang berangkat dari Kecamatan Peusangan menuju ke Ule Gle, Kabupaten Pidie Jaya, itu tak melihat truk tronton dari arah berlawanan.

Akibatnya, tabrakan pun tak dapat dihindari. Kondisi badan minibus Cenderawasih bagian atas copot dan tronton ringsek bagian depan. Sementara dump truck pengangkut pasir sudah jatuh ke posisi kiri jalan. Jalan di kawasan itu sempat macet beberapa jam karena warga mencoba mengeluarkan korban yang terjepit dari badan bus.

TEMPO

Related Posts:

0 Response to "Korban Kecelakaan Maut Bireuen Bertambah Jadi 6 Orang"

Posting Komentar