Film "Aroma of Heaven" Kopi Gayo Diputar di Pameran Kopi Amerika
Inovasi dan kreativitas untuk mendongkrak perdagangan kopi Indonesia di Amerika dilakukan Atase Perdagangan RI di Washington D.C, Amerika Serikat Ni Made Ayu Marthini.
Di hari kedua pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA) yang diselenggarakan di Seattle, Washington, D.C, Amerika Serikat (AS) pada 9-12 April 2015, Paviliun Indonesia menayangkan secara perdana film "Biji Kopi Indonesia" ( Aroma of Heaven ) yang disutradarai oleh sineas muda Indonesia berbakat Budi Kurniawan.
"Kami ingin menunjukkan secara visual mengenai pertanian kopi serta sejarah dan tradisi kopi Indonesia kepada para roaster atau buyer kopi di AS agar mereka tertarik membeli dan sekaligus berkunjung ke Indonesia," kata Ni Made Ayu Marthini melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Made mengundang Budi secara khusus untuk memutar filmnya di SCAA karena saat ini sedang tren para roaster atau pemilik coffee shop di AS membeli kopi langsung dari para petani dengan berkunjung ke pertanian mereka.
Dengan memutar film ini, Made berharap masyarakat dan pengusaha Amerika makin gandrung berwisata ke Indonesia meningkatkan transaksi pembelian kopi dari Indonesia.
"Cara ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya melalui sektor pariwisata, tetapi juga perdagangan," ujar Made.
Aroma of Heaven mengangkat cerita tentang beberapa lokasi penanaman kopi yang ada di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Penonton diajak melihat pegunungan Gayo yang kandungan tanah vulkaniknya memberi cita rasa unik bagi biji kopi yang ditanam di wilayah tersebut.
Dalam acara itu, Budi Kurniawan menjelaskan bahwa filmnya terinspirasi oleh banyaknya varian kopi di Tanah Air.
"Indonesia memiliki banyak varian kopi, tetapi belum banyak yang mendokumentasikannya. Itulah mengapa saya membuat film ini," katanya.
Menurut Budi, yang membedakan film ini dengan film kopi lainnya adalah ceritanya lebih mendalam tentang tata cara penyajian dan budaya minum kopi di Indonesia, serta keterikatan batin antara petani dengan kopinya.
Aroma of Heaven rencananya diputar setiap hari di Paviliun Indonesia pada pukul satu siang di antara kegiatan cupping kopi spesial Indonesia.
SCAA merupakan asosiasi speciality coffee terbesar di AS dan bahkan di dunia dengan hampir 3.000 anggota perusahaan.
SCAA didirikan pertama kali pada 1982 oleh sekelompok ahli kopi yang mencari wadah yang sama untuk mendiskusikan permasalahan dan penetapan standar kualitas perdagangan komoditas speciality coffee.
Para anggotanya pantas dianggap sebagai pendorong pertumbuhan industri specialty coffee pada 25 tahun belakangan ini, di mana setiap tahunnya, SCAA mengadakan pameran yang dilakukan secara bergilir di East Coast dan West Coast.
Istilah specialty coffee pertama kali dipakai tahun 1974 oleh Erna Knutsen di Tea & Coffee Trade Journal. Knutsen memakai istilah tersebut untuk menyebut biji dengan rasa terbaik yang dihasilkan di daerah beriklim mikro istimewa.
Kopi spesial adalah sebutan yang umum dipakai untuk menyebut kopi gourmet atau premium. Menurut SCAA, kopi bernilai 80 atau lebih pada skala 100 poin dianggap spesial.
Kopi spesial tumbuh di iklim istimewa dan ideal, serta berbeda karena rasanya yang lengkap dan memiliki sedikit kecacatan atau bahkan tidak ada sama sekali. Rasa yang unik ini adalah hasil dari karakteristik dan komposisi tanah tempat kopi-kopi tersebut ditanam.
ANTARA
0 Response to "Film "Aroma of Heaven" Kopi Gayo Diputar di Pameran Kopi Amerika"
Posting Komentar