Pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk membebaskan jurnalis Jepang yang disandera oleh Jabhat al-Nusra atau Front Nusra di Suriah.
Pada Minggu (30/5) viral di internet foto terbaru seorang pria berjenggot berpakaian oranye yang memegang tulisan dalam bahasa Jepang.
“Tolong saya. Ini adalah kesempatan terakhir saya,” bunyi tulisan itu, dan dibubuhi “Jumpei Yasuda.”
Nama Yasuda mulai muncul pada Maret. Ketika itu tersebar video Yasuda membacakan pesan untuk keluarga dan negaranya. Media Jepang menyebut ia ditangkap oleh Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaidah setelah masuk ke Suriah dari Turki akhir Juni lalu.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah menganalisa foto terbaru ini dan yakin bahwa foto tersebut memang dia.
Sementara itu, juru bicara kabinet, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa pemerintah melakukan apa yang bisa dilakukan.
“Karena menjaga keamanan warga Jepang adalah tugas terpenting kami, kami menggunakan jaringan informasi dan melakukan semua yang kami bisa untuk merespons,” kata Suga dalam konferensi pers, Senin (30/5).
Ditanya apakah itu berarti mengontak kelompok Nusra, Suga mengatakan bahwa “hal seperti itu juga termasuk” namun tidak memberi detail lebih lanjut.
Pada awal 2015, militan IS memenggal dua warga Jepang, seroang jurnalis perang dan konsultan keamanan. Eksekusi itu mendapat kecaman dari warga Jepang, namun saat itu pemerintah Jepang mengatakan mereka tidak bernegosiasi dengan kelompok teroris.
Yasuda merupakan seorang jurnalis lepas sejak 2003. Ia pernah ditahan di Baghdad pada 2004.
0 Response to "Disandera Jabhat Nusra, Foto Jurnalis Jepang kembali Muncul"
Posting Komentar