JENEWA – Pertama kalinya PBB membuat data statistik mengenai negara paling berbahaya bagi petugas medis. Data itu dikumpulkan berdasarkan pengamatan terhadap 19 negara di dunia yang dinilai rawan konflik. Kemudian berdasarkan hasil penelusuran tersebut, Suriah dinobatkan sebagai tempat paling berbahaya bagi petugas medis.
Sebagaimana dilansir Middle East Online, Kamis (26/5/2016), WHO melaporkan sedikitnya 256 serangan menjadikan fasilitas medis sebagai sasarannya. Sementara korban meninggal yang terdiri dari petugas medis, pasien, dan orang-orang yang berada di sekitar kamp perawatan mencapai 434 orang.
Jumlah itu merupakan akumulasi dari 19 negara per 2015. Namun jika meninjau serangan yang terjadi di Suriah saja, jumlahnya mencapai setengahnya, yakni 135 serangan, dengan angka kematian sebanyak 173 orang.
“Salah satu penemuan yang menjadi perhatian kami ialah dua pertiga (serangan) dilakukan dengan sengaja. Jika hal itu terbukti benar maka serangan tersebut bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang,” ungkap kepala pengelola risiko darurat WHO Rick Brennan.
Setelah Suriah, medan perang lain yang dianggap berbahaya bagi petugas medis, yakni Palestina dengan jumlah serangan mencapai 34 kali pada 2015 dan membunuh sedikitnya tiga orang, diikuti Pakistan dengan 16 serangan dan 45 orang meninggal, Libya dengan intensitas serangan sekira 14 dan korban meninggal 39 orang.
Yaman dan Irak juga termasuk negara rawan konflik yang memiliki angka serangan dan menyebabkan kematian terbanyak terhadap orang-orang yang bekerja di fasilitas medis.
0 Response to "Suriah Dinobatkan sebagai Tempat Paling Berbahaya bagi Petugas Medis"
Posting Komentar