Selama 15 Jam Terakhir, 48 Orang Mati Ditembak di Amerika





WASHINGTON – Selagi para politisi Amerika Serikat di kongres memperdebatkan kontrol atas izin kepemilikan senjata, sedikitnya 48 orang mati ditembak. Kekerasan akibat senjata itu terjadi dalam kurun waktu 15 jam saja, ketika senator Chris Murphy mewakili Demokrat memimpin filibuster (pidato panjang untuk mengulur waktu, biasa terjadi di parlemen).

Amandemen kedua AS mengizinkan setiap warga sipil memiliki senjata api guna melindungi dirinya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, aksi kriminalitas menggunakan senpi semakin meningkat. Dan kini, polemik kemudahan mengakses senjata mencapai tingkat paling mengkhawatirkan setelah insiden penembakan di kelab gay Orlando menewaskan 49 orang dan melukai puluhan orang lainnya pada Minggu 12 Juni 2016.

Sementara kebijakan kontrol senjata masih diperdebatkan, di mana Republik menentang keras pembatasan karena kontradiksi dengan konstitusi negara. Di berbagai negara bagian, kriminalitas dan teror bersenjata terus menghantui warga AS.

“Kita adalah satu-satunya negara di Bumi ini yang menyaksikan kekerasan massal meletus dengan frekuensi sebesar ini. Hal ini tidak terjadi di negara lain, mendekati pun tidak. Dan seperti saya katakan, entah bagaimana, kita menjadi mati rasa untuk itu, dan kita mulai berpikir bahwa ini wajar-wajar saja. Bukannya berpikir tentang bagaimana untuk memecahkan masalah,” tukas Presiden Barack Obama, sebagaimana dilansir dari Independent, Minggu (19/6/2016).

Hingga saat ini, perdebatan kontrol senjata masih terus berlanjut. Pada Rabu 15 Juni 2016, sedikitnya 36 orang meninggal ditembak. Vox mencatat, penembakan di AS rata-rata terjadi antara pukul 11.00 pada Rabu dan pukul 14.00 pada Kamis. Catatan lain menunjukkan, sekira seorang warga AS meninggal setiap 23 menit.

Berikut adalah daftar kasus penembakan dan banyak korban yang tersebar di beberapa negara bagian di AS.

Related Posts:

0 Response to "Selama 15 Jam Terakhir, 48 Orang Mati Ditembak di Amerika"

Posting Komentar