Trump: Mengapa Obama Enggan Gunakan Kata 'Islam Radikal'





Donald Trump mencemooh Presiden Amerika Serikat Barack Obama enggan menggunakan kata "Islam radikal" untuk menyebut pelaku penembakan di kelab gay di Orlando yang menewaskan 50 orang Minggu dini hari lalu.

Komitmen Obama untuk tidak menggunakan istilah itu dalam menanggapi aksi penembakan di AS dicemooh oleh Donald Trump, kandidat calon presiden dari Partai Republik. Bahkan karena hal itu, Trump mendesak Obama untuk mundur.

"Kapan Obama akhirnya akan menggunakan kata terorisme Islam radikal? Jika tidak dia harus mundur dengan memalukan!" kata Trump, usai pidato Obama menyusul serangan di kelab Pulse.

Obama tidak menggunakan kata "radikal" yang disandingkan dengan "Islam" dan memilih kalimat "tindakan teror dan kebencian" untuk menanggapi penembakan oleh Omar Mir Seddique Mateen, pria yang mengaku berbaiat kepada IS, Dikutip CNN.

Alasannya disampaikan Obama dalam KTT Perlawanan terhadap Kekerasan Ekstremis pada Februari 2015 lalu. Saat itu dia mengatakan penggunaan kata tersebut hanya akan memicu stereotip terhadap Muslim yang sebagian besar menolak paham radikal.

"Kami tidak sedang berperang dengan Islam. Kami tengah berperang dengan orang-orang yang menyesatkan Islam," kata Obama.

Selain itu, Obama mengatakan kata "Islam radikal" hanya akan semakin memicu radikalisme dan kebencian terhadap Barat yang didengungkan kelompok bersenjata seperti ISIS.

"Mereka [ISIS] mencoba memposisikan diri sebagai pemimpin agama, ksatria suci dalam mempertahankan Islam. Kita jangan sampai menerima pernyataan yang mereka buat, karena itu adalah kebohongan," kata Obama.

Related Posts:

0 Response to "Trump: Mengapa Obama Enggan Gunakan Kata 'Islam Radikal'"

Posting Komentar