Anggota Parlemen Inggris Dibunuh Pendukung Partai Anti-Islam





LONDON - Publik Inggris dikejutkan oleh penikaman dan penembakan yang menewaskan anggota dewan Jo Cox dari Partai Buruh. Polisi masih menyelidiki kasus ini, namun pembunuhnya diduga adalah simpatisan partai yang anti-Islam di Inggris.

Wanita 41 tahun itu meninggal dunia setelah diserang di daerah Bristall dekat Leeds di utara Inggris usai pertemuan rutin dengan konstituennya pada Kamis (16/6). Pelaku belum dirilis identitasnya oleh polisi, namun media Inggris menuliskan namanya adalah Tommy Mair, seorang yang dikenal tetangganya sebagai pria yang pendiam.

Menurut saksi mata yang dikutip dari Washington Post, Mair telah menunggu Cox keluar dari tempat rapat sebelum menyerangnya. Saksi mengatakan, Mair menikam Cox berkali-kali, lalu menendanginya kendati wanita itu telah terkapar penuh darah di jalanan.

Saksi yang dikutip CNN mengatakan, Mair mengeluarkan pistol saat hendak dibekuk seorang warga. Cox ditembak tiga kali, tembakan terakhir mengenai kepalanya.

Menurut saksi, pelaku meneriakkan kata-kata "Britain First" berkali-kali sebelum menikam Cox.

Britain First adalah nama partai sayap kanan ekstrem yang melancarkan kampanye anti-Muslim di Inggris. Dalam pernyataannya Britain First berlepas diri dari peristiwa tersebut dengan mengatakan bahwa partai "tidak akan pernah mendukung tindakan seperti itu."

Britain First didirikan pada tahun 2011 oleh mantan anggota Partai Nasional Inggris dan berkembang menjadi partai sayap kanan paling berpengaruh di negara itu.

Walau mengaku tidak rasis, namun kampanye partai ini menyuarakan kebijakan anti-imigran, menyerukan "dikembalikannya nilai-nilai Inggris" dan dihentikannya "Islamisasi".

"Britain First menentang semua jenis imigrasi massal, tidak peduli dari mana kalian berasal - warga kulit tidak berpengaruh - Inggris sudah penuh," tulis partai itu di situsnya.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan politik di Inggris jelang referendum keanggotaan negara itu di Uni Eropa atau Brexit pekan depan.

Partai Buruh yang digawangi Perdana Menteri David Cameron menginginkan agar Inggris tetap berada di Uni Eropa. Britain First adalah salah satu kelompok garis keras penentang keanggotaan Inggris di organisasi negara-negara Eropa itu.

Usai pembunuhan Cox kedua kubu yang berseberangan dalam referendum menyatakan menunda kampanye.

Pembunuhan anggota dewan sangat jarang terjadi di Inggris. Terakhir kali terjadi adalah tahun 1990 saat anggota Partai Konservatif Ian Gow menjadi korban pengeboman kelompok separatis Tentara Republik Irlandia. */cnnindonesia

Related Posts:

0 Response to "Anggota Parlemen Inggris Dibunuh Pendukung Partai Anti-Islam"

Posting Komentar